Breaking

Monday, February 5, 2018

SISTEM KERJA GOVERNOR PADA PLTA DAN PLTU




MATERI TENTANG GOVERNOR


GOVERNOR Governor didesain agar putaran turbin-generator konstan dalam range yang dikehendaki dengan menambah atau mengurangi debit air yang masuk ke runner turbin untuk mempertahankan keseimbangan daya antara masukan daya (Power input) dan permintaan daya (power demand).


SISTEM KERJA GOVERNOR DI PLTA
Governor bekerja bila terjadi suatu perubahan pada permintaan daya yang menyebabkan fluktuasi putaran turbin-generator. Turbin air seperti layaknya penggerak mula, membutuhkan sistem pengaturan agar suatu perubahan beban tidak mengakibatkan terjadinya perubahan putaran. Hal ini secara tradisional dicapai dengan pengaturan debit air yang masuk ke turbin dengan menggunakan governor mekanis.
Kerugian sistem ini adalah ketidakmampuannya bereaksi cepat bila terjadi perubahan beban secara mendadak. Pada beberapa sistem kontrol debit air, dibutuhkan suatu katup pengontrol air yang mahal. Governor mekanis membutuhkan kesesuaian antara turbin dan  pipa pesat (penstock).

SISTEM KERJA GOVERNOR DI PLTU
Governor pada sistem PLTU memiliki kegunaan utama sebagai pengatur besar kecilnya uap panas yang masuk turbin. Mudahnya bisa di analogikan seperti keran. Biasanya untuk mengatur besar kecilnya bukaan ini menggunakan tekanan oli atau seperti hidrolik. Dalam PLTU sistem hidrolik governor biasa di sebut dengan DEH (Digital Elektrik Hidrolik) System.



Pada governor terdiri dari  beberapa lubang yang terbuka perlahan sesuai dengan dorongan atau tekanan hidrolik. Steam yang mengalami kebocoran pada governor akan melalui jalur kebocoran atau leakage yang nantinya akan digunakan sebagai pemanas awal di gland seal.



Karena sering dilalui tekanan uap panas yang sangat tinggi governor amat rawan untuk mengalami kebocoran. Untuk melakukan perbaikan, jika ada kebocoran pada governor membutuhkan waktu yang lama. Terutama untuk pendinginan suhu apabila kerusakan terjadi selama operasional.



Peran operator sangat berpengaruh terhadap keandalan kinerja governor, serta menjaga governor dari kerusakan. Ada baiknya antara beban eksport dengan pressure yang masuk turbine berada di posisi ideal operasional.

Nilai bukaan governor yang menurut penulis baik yaitu berkisar 55 - 65 %. Jika bukaan governor terlalu kecil kemungkinan untuk terjadi kebocoran lebih besar, dikarenakan tekanan uap panas yang tertahan semakin besar. Sedangkan jika bukaan governor terlalu besar, maka kinerja dari pompa EH oil akan semakin berat.

Biasanya untuk mengatasi kelebihan pressure, dan menjaga bukaan governor ideal, operator perlu melakukan ekshaus atau pembuangan steam ke udara luar.

No comments:

Post a Comment

Adbox